Rabu, 24 September 2014

Kamis, 03 Oktober 2013

DI SUDUT LAIN

Angin berhembus disertai debu yang bergulung-gulung menambah panasnya suasana siang ini. Padahal masih jam 10 pagi namun terik matahari seolah membakar tubuh ini. Seperti biasanya aku mulai bergegas dalam pekerjaanku. Pada saat seperti ini aku sibuk mengontrol kondisi pasien yang rata-rata berusia masih dibilang “anak-anak”. Senyuman ramah, sapaan hangat tak luput kuperlihatkan setiap saat. Siapa yang tega melihat kondisi mengerikan disaat mereka sebagian besar pasien di sebuah klinik harus berjuang dalam ketidaknyamanan negerinya sendiri. Suriah, sebuah negara yang kutempati sekarang. Aku bekerja menjadi dokter sukarelawan selama enam bulan kebelakang. Situasi politik yang memanas membuat negeri ini harus terkoyak oleh perang antarsaudara. Mereka, yang tidak berdosa terkadang harus menerima nasib seperti ini. Menyedihkan.
“Khaifahaluk Ummi? Bagaimana kondisi Ahmad sekarang?”
“Bi khair, syukran yaa ukhty. Ahmad sudah merasa membaik hari ini.”
Begitu sapaanku terhadap salah satu keluarga pasien. Keluarga Ahmad merupakan korban dari sekian ratusan warga yang mengalami nasib naas. Ketika bermain dihalaman rumah, kaki  Ahmad terkena serpihan kaca mobil yang tiba-tiba meledak didekatnya. Penyelidikan sementara bahwa mobil tersebut berisi bom bunuh diri. Sehingga segera keluarga Ahmad mengungsi dari kawasan tempat tinggalnya dan beralih ke tempat yang lebih aman dikawasan Attaba.
“Bu dokter!” Sapa orang yang langsung membuatku berbalik badan ketika hendak menuju ruang obat.
“Ya. Oh, Ummi Syafa ada apa?” Jawabku perlahan mendekati seorang ibu paruh baya. Beliau kelahiran Indonesia namun telah lama tinggal di Suriah.
“Esok satu ramadhan, kamu tidak menghubungi keluargamu di Indonesia? Kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu disini.”
Aku terpana sejenak. Ya, bagaimana dengan kabar keluargaku disana? Ibuku, satu-satunya perempuan terbaik yang kucintai didunia ini, kakakku Mas Danu beserta istrinya Mbak Anis, satu-satunya saudara yang kutitipkan agar menjaga Ibu. Aku bahkan telah lama tidak mengabari di rumah beberapa minggu kebelakang. Mungkin karena kesibukanku disini. Masya Allah.
“Yaa Ummi, syukran telah mengingatkan. Ba’da maghrib Insya Allah aku hubungi mereka.”

Suriah, salah satu negara yang berada di kawasan timur tengah

Selasa, 27 Agustus 2013

Tetap Menulis

Karena AKU adalah seorang PENULIS !!!

"If you see a friend without a smile; give him one of yours."
--Proverb
"Jika Anda melihat seorang teman tanpa senyum, memberinya salah satu dari Anda."
- Peribahasa


"Smile, it is the key that fits the lock of everybody's heart."
--Anthony J. D'Angelo

"Senyum, itu adalah kunci yang cocok dengan kunci hati semua orang."
- Anthony J. D'Angelo


"Because of your smile, you make life more beautiful."
--Thich Nhat Hanh

"Karena senyum Anda, Anda membuat hidup lebih indah."
- Thich Nhat Hanh


"The shortest distance between two people is a smile."
--Author Unknown 

"Jarak terdekat antara dua manusia adalah senyum."
- Author Unknown